Memilih Pemimpin dan Jangan GolPut (bagian 2)

bismi farhan

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya tentang memilih pemimpin. Bahasan kali ini adalah tentang Golput. Ok, sebagai mana yang sudah di maklumi, gulpot adalah singkatan dari  golongan putih. Namun apakah anda tahu darimana istilah ini awalnya muncul?

Mengutip dari blog sergap-progresif:

Golput (golongan putih) dilahirkan menjelang Pemilu 1971 oleh sekelompok mahasiswa dan cendekiawan, antara lain Arief Budiman dan Imam Waluyo. Itulah asal mula timbulnya istilah golput.
Istilah “golput” (kependekan dari golongan putih) memang sangat lekat dengan politik. Istilah ini muncul kali pertama di proklamasikan pada 3 Juni 1971, di Gedung Balai Budaya Jakarta, yang diperkenalkan oleh sejumlah kalangan aktivis muda saat itu, seperti Arief Budiman, Imam Waluyo, Julius Usman, Husin Umar, Marsilam Simanjuntak, dan Asmara Nababan. . Kelompok ini merasa aspirasi politik mereka tidak terwakili oleh wadah politik formal yang ada waktu itu. Mereka menyerukan pada orang-orang yang tidak mau memilih parpol untuk menusuk bagian yang putih…

View original post 313 more words

Memilih Pemimpin dan Jangan GolPut (bagian 1)

bismi farhan

Mungkin ada diantara anda yang berpikir untuk Golput pada pemilu mendatang. Entah karEna anda kecewa dan tidak percaya dengan partai yang ada sekarang. Namun sebelum Anda memutuskan untuk golput, saya menawarkan alternatif pemikiran yang mungkin bisa menjadi pertimbangan:

Tidak ada Partai yang sempurna

Jika anda mungkin muak dengan tingkah para politisi dari semua partai dan akhirnya memutuskan untuk golput, maka saya katakan “iya, tidak ada partai yang sempurna”.

Manusia adalah makhluk sempurna karena diciptakan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan manusia terletak pada penciptaannya dan dibandingkan dengan makhluk lain, namun bukan berarti manusia adalah kesempunaan itu sendiri.
Nah, jika manusia sendiri tidak sempurna dan manusia adalah tempatnya salah maka bagaimana mungkin partai yang merupakan produk manusia bisa menjadi sempurna?
Yang perlu kita sadari bahwa setiap partai politik memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi tugas kita adalah melihat dan menilai, partai dan kader dari partai mana yang layak…

View original post 349 more words

Cara Cepat Menghitung IP address (bag 2)

Agro Comunity

Pasti diantra kalian semua sudah pernah mendengar cara menghitung IP. Disini saya akan menjabarkan bagaimana cara setting IP(Internet Protocol). Pertama-tama anda harus mengetahui kelas IP. Jika anda telah mengetahui kelas IP itu ada berapa dan dimulai dari berapa. Selanjutnya anda tinggal menghitung IP. Untuk menghitung IP, anda harus tahu konsep subneting. Di konsep subneting ini dijabarkan bagaimana menghitung biner dan oktet. Supaya ga pusing, Ok deh sekarang saya akan mulai cara menghitung IP.

Macam-macam kelas IP:

Ada 5 macam kelas IP, tetapi yang sering digunakan itu ada 3, diantaranya:

Kelas A = 0-127 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 16 juta host.

Kelas B = 128-191 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 65 ribu host.

Kelas C = 192-223 dengan jumlah host yang bisa dibuat ada 254 host.

Dan untuk kelas D & E itu digunakan untuk multicast IP. Jadi, untuk sekarang 2 kelas…

View original post 318 more words

Menghitung Subnet, jumlah host pada ip kelas C

Let's Share iT !!

Tanpa banyak ba..bi..bu.. langsung ajah 😀

Kita punya network address 192.168.10.0 dan subnet mask 255.255.255.128 atau biasa ditulis dengan ringkas yakni /25 (baca slash 25)
untuk pembahasan kenapa bisa di tulis ringkas /25 ? dibahas pada … ( review dikit )
{ 8bit+8bit+8bit+1bit sisa dari 255.255.255. 128 } bil desiml 128 dikonversi ke biner mjd 10000000 . network id bil.biner sisa 1 pada segment ke-4 … shg ditulislah /25

Disini kita diperintahkan untuk membagi network address tersebut berdasarkan subnetmask yang telah ditentukan.

1. Berapa banyak subnet yang tersedia ?

255.255.255.128 merupakan subnet mask dari kelas C (255.255.255.0). Ubah angka 128 menjadi 8 bit binary (10000000). Jumlah subnet dapat dihitung dengan cara 2x (baca:2pangkat x ) , dimana x merupakan jumlah dari angka “1″

10000000 mempunyai satu buah angka “1″, maka jumlah subnet yang tersedia adalah 21 = 2.

2. Berapa banyak host dalam tiap subnet ?

Cara menghitungnya…

View original post 75 more words

Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

Catatanku

Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan SMA di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson (siswi SMA) pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan…

View original post 2,517 more words

Antara Teroris dan Separatis

Catatanku

Delapan orang anggota TNI tewas ditembak kelompok bersenjata di Papua pada bulan Februari yang lalu. Demikian kabar keprihatinan yang menjadi berita utama media di tanah air. Kelompok bersenjata itu diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok separatis Papua. Hingga saat ini pelaku penembakan belum berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian maupun TNI. Sungguh sedih kita mendengarnya, terbayang istri yang ditinggal suami, orangtua yang ditinggal anak, atau calon istri ditinggal calon suami. Mudah-mudahan Allah SWT menempatkan korban TNI itu pada tempat yang mulia di sisi-Nya, Amiin.

Anehnya, Pemerintah, kepolisian, termasuk media tidak pernah menyebut pelaku penembakan tersebut sebagai teroris, tetapi sebagai gerakan separatis. Padahal, mereka telah membunuh banyak jiwa dan menciptakan suasana takut.

Sekarang mari kita lihat kasus sebelumnya. Sekelompok orang bersenjata di Poso berhasil membunuh beberapa orang polisi, termasuk anggota Densus 88. Dengan cepat kepolisian dan media mencap pelaku sebagai teroris. Mereka diidentifikasi sebagai jaringan terorisme, demikian ungkap media.

Saya tidak habis mengerti…

View original post 359 more words

Do’a Khatam Quran (Terkenang Masa Belajar Mengaji)

Catatanku

Lamat-lamat dari pengeras suara di masjid terdengar suara anak-anak melantunkan doa khatam Quran (doa sesudah selesai membaca Al-Quran). Doa itu terdengar begitu syahdu, membuat kalbu bergetar. Inilah doa khatam Quran itu:

Allahummar hamna bil Quran
waj’alhu lana imaamau wa nuurau wa hudaw wa rahmah
Allahumma dzakkirna minhu maa nasiina
wa ’allimna minhumaa jahiilna
warzuqna tilaawatahu
aana al laili wa athrofannahar
waj’alhu lana hujjatan
Yaaa rabbal ‘alamiin

Artinya kira-kira begini:

Ya Allah kasih sayangilah daku
dengan sebab AlQuran ini
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai pemimpin
sebagai cahaya
sebagai petunjuk
dan sebagai rahmat bagiku
Ya Allah ingatkanlah daku
apa-apa yang aku lupa dalam AlQuran
yang telah Kau jelaskan
dan ajarilah apa-apa yang aku belum mengetahui
Dan kurniakanlah daku
selalu sempat membaca AlQuran
pada malam dan siang hari
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai hujjah bagiku

**********

Bagi anda yang pernah dididik di pesantren atau di Taman Pendidikan Alquran semasa kecil, tentu anda pernah…

View original post 245 more words

bismi farhan

Adalah hal biasa ketika kita melihat di timeline facebook atau twitter kita dimana banyak orang yang isi status di wallnya berupa keluhan.

“waduh hujan ni, dingin banget”
“panas banget hari ini, jadi malas keluar”

Kebanyakan orang menggunakan sosial media sebagai tempat pelampiasan diri, kesal, marah, sedih, senang, apapun itu ditulis di sosmed. Namun diantara itu semua lebih banyak yang MENGELUH. Cuaca, macet, terlambat bangun, apapun jadi bahan keluhan.

Saya melihat fenomena ini sebagai sisi negatif dari sosmed. Sepertinya dulu ketika orang-orang memakai friendster, saya jarang melihat hal ini, namun sekarang  entah kenapa “penyakit” ini cenderung menjangkiti para pengguna facebook dan twitter .

Jadi mulai sekarang, dimulai dari diri sendiri, mari kita ubah kebiasaan itu, isi wall kita dengan hal-hal positif sehingga selain bisa mem-positif-kan diri juga akan mem-positif-kan orang lain.

so, be positive

sumber gambar :
pertama
kedua

View original post

KISAH TELADAN KITA RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Kalau ada pakaian yang koyak,

Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.
 
Beliau juga memerah susu kambing
untuk keperluan  keluarga maupun untuk dijual.
 
Setiap kali pulang ke rumah,
bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan,
sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya
untuk membantu isterinya di dapur.
 
Sayidatina ‘Aisyah menceritakan:
”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
 
Jika mendengar azan,
beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,
dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”
 
Pernah baginda pulang pada waktu pagi.
Tentulah baginda amat lapar waktu itu.
 Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan.
Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya,
 “Belum ada sarapan ya Khumaira?”
(Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’)
 
Aisyah menjawab dengan agak serba salah,
“Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” 
Rasulullah lantas berkata,
”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.”
tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
 
Pernah baginda bersabda,
“sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.” 
 
Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai kepala keluarga.
 
Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
 
 
“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit…”
desak Umar penuh cemas.
 
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
 
“Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?” 
 
Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
 
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
 
Hanya diam dan bersabar bila kain rida’nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.
 
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat 
yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
 
Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.
 
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.
 
Ketika pintu Syurga telah terbuka,
seluas-luasnya untuk baginda,
baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari,
 terus-menerus beribadah,
hingga pernah baginda terjatuh,
lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
Fisiknya sudah tidak mampu menanggung
kemahuan jiwanya yang tinggi.
 
Bila ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah,
“Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”
 
Jawab baginda dengan lunak,
“Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”
 
Rasulullah s. a. w. bersabda,
“Sampaikan pesanku walau sepotong ayat”